Ads

Ads
HostingMU.Net Hosting Murah

Film HOSIC

Selasa, 09 Juni 2015

MANUVER YANG RAWAN MENGAKIBATKAN KECELAKAAN BERKENDARA

1 Tikungan
Tewas di tikungan adalah mati konyol karena bisa dihindari dan tak ada alasan yg pantas untuk itu. Riset membuktikan bahwa pengendara motor tak
berpengalaman atau yang sudah lama tak membawa motor menjadi korban
terbanyak mendapatkan kecelakaan ini.
Pengendara motor memasuki tikungan terlalu cepat hingga gagal prediksi radius tikungan. Akibatnya tak sempat melihat keadaan di ujung tikungan hingga bertabrakan dengan kendaraan dari depannya.
Hindari kesalahan : - menjelang tikungan, ambil rem dan atur posisi gigi sehingga bisa merubah jalur menikung bila diperlukan. Perhatikan marka jalan tikungan. - masuki garis tikungan dengan penglihatan terbaik saat melewatinya
(bukan seperti garis tikungan balapan motor). Sisakan ruang antara anda dan kendaraan dari arah lawan. - jika tikungan menyempit (baik keadaan jalan maupun ada kendaraan lain), janganlah
panik, karena bisa membuat motor hilang
kendali.
2. Kebablasan Nyalip
Tabrakan ketika mendahului adalah kasus
paling banyak terjadi dalam kecelakan motor. Pengendara motor melaju terlalu dekat pada kendaraan didepannya hingga banting setir ke kanan dan berusaha
mendahuluinya. Ternyata di depan kendaraan di depan ada kendaraan lagi sehingga pengendara motor berusaha melewati keduanya. Salah perhitungan dan salah atur jarak sehingga keluar jalur
terjadilah tabrakan dengan kendaraan dari arah lawan.
Hindari kesalahan : -Resep tepat untuk mendahului adalah perencanaan matang, bersabar, tidak agresif, posisikan diri
penglihatan terbaik ke arah jalan di depan, daan pastikan posisi gigi yang pas untuk menaikkan akselerasi. - Jika ada
sedikit saja keraguan di hati, jangan mendahului! - lihat kaca spion dan area
yg tak nampak di kaca spion lalu nyalakan lampu sen dan segera mendahului secepat dan semulus mungkin, ambil segera jalur semula dan jaga ruang
antara anda dan kendaraan lain seluas
mungkin.
3. Salip Terabas di Jalan Ramai
Melaju menerabas kendaran-kendaraan
lainya yang bergerak di jalanan ramai bisa
berbahaya. Pengendara motor melaju terlalu cepat di jalur dua atau tiga
dengan estimasi kecepatan lebih cepat
lebih dari 45 km/jam dari kendaran lain disekitarnya yang akan didahului. Tiba-tiba salah satu kendaraan bermanuver pindah jalur tepat di depannya sehingga si pengendara motor tak bisa menghindarinya dan terjadilah tabrakan.
Hindari kesalahan : - berkendara dengan
kecepatan yang memungkinkan untuk
berhenti atau bermanuver dgn tepat, disarankan jangan lebih dari 15 km/jam
dari kendaraan lain di sekitar yang akan didahului. - Fokus terhadap jalan didepan, perhatikan tanda-tanda yang berpotensi bahaya. Waspada terhadap lampu sen kendaraan lain, persimpangan, pejalan
kaki, dan sisakan ruangan antara anda dan kendaraan lain.
4. Berkonvoi Bermasalah
Berkendara bareng teman bisa menyenangkan, bisa pula menimbulkan masalah. Problem terbesar ketika salah satu pengendara motor berulah untuk
berpamer ria dengan bermanuver asal-asalan. Imbasnya, formasi konvoi tak disiplin dan bisa mengundang insiden
kecelakaan dengan kendaraan lain.
Hindari kesalahan : - Tetaplah dalam formasi dan memberi ruang gerak yang cukup bagi motor di konvoi. - Beri kejelasan terhadap teman-teman di
sekitar anda bila ingin bermanuver sembari menoleh dan memberi tanda
isyarat yang jelas. - Ketika mendahului,
pertimbangkan teman-teman yang berada
dibelakang dengan memberi ruang gerak
yang cukup. Jika mengikuti motor lain, jangan dasari gerak mendahului dengan
motor di depan.
5. Tragedi Putaran
Beberapa kecelakaan melibatkan kendaraan yang memutar di U-Turn
dengan pengendara motor yang melaju dari arah lawan. Pengendara motor
biasanya jarang disalahkan terhadap jenis kecelakaan ini, tapi tetaplah berhati-hati. Prediksi dan bereaksi akan kecepatan dan keberadaan kendaraan lain di jalur lawan dari kemungkinan berputar tiba-tiba, Jangan percaya pada lampu sen
yang diberikan karena bisa terjadi kesalahpahaman (seperti ketika berputar
memberi sen kanan, tiba setelah dijalur lawan masuk ke kiri jalur).
Hindari kesalahan: - Beri ruang gerak jika nampaknya kendaraan dari arah lawan akan berputar, jika mendahului di satu
jalur yg padat merayap, kendaraan yg antri didepan biasanya bermanuver kekanan mencari celah jalan didepannya.
6. Tabrakan belakang
Pengendara motor biasanya banyak disalahkan dalam kecelakaan jenis ini
daripada kecelakan jenis lain. Biasanya terjadi pada pengendara motor yg masih muda, laki laki dan mengendarai motor yg
kecil. Hindari kesalahan: - Perhatikan jalan didepan, jangan terganggu dgn
“pemandangan” yg ada disekitar, bereaksilah segera terhadap lampu rem yang menyala di depan atau tanda-tanda yang menyebabkan terjadinya kelambatan di depan. - Kenali rem motor anda,
banyak pengendara motor tak menyadari potensi akan rem motor mereka.
Keep Safety Riding .semoga bermanfaat !


SUMBER :KOMPAS OTOMOTIF

Senin, 08 Juni 2015

CARA TEPAT UNTUK MEMANASKAN MOTOR BER-INJEKSI SEPERTI HONDA CB 150 R YANG TEPAT

Sudah menjadi kebiasaan banyak orang, ketika akan memulai perjalanan, sepeda motor terlebih dahulu ”dipanasi”, dengan membiarkan stasioner dalam jangka waktu yang bervariasi. Apalagi sepeda motor sudah didiamkan dalam waktu yang lama (lebih dari 5 jam). Namun untuk sepeda motor injeksi, memanasi hendaknya tidak dibuat jadi agenda wajib.

Sarwono Edi, Technical Service Training Manager PT Astra Honda Motor (AHM), menjelaskan, sepeda motor injeksi sudah jauh lebih ”pandai” ketimbang yang menggunakan karburator. Kebutuhan bahan bakar untuk mesin sudah diatur oleh Engine Control Module (ECM) dan tak perlu menarik handel gas ketika dipanasi.

”Cukup 30 detik dan maksimal 1 menit. Biarkan stasioner saja, dan oli sudah dapat bersirkulasi dengan baik pada putaran mesin stasioner. Tidak perlu digeber-geber karena akan sia-sia,” ujarnya.

Dengan memanaskan mesin tak lebih lebih dari satu menit, menurut Sarwono ada beberapa keuntungan. Pertama, mesin sudah mendapat sirkulasi oli dengan baik. Kedua, suhu mesin sudah cukup hangat untuk melakukan perjalanan (running), dan ketiga, efisien dalam penggunaan bahan bakar atau tidak banyak terbuang percuma saat dipanasi.

Sia-sia”Kalau terlalu lama (memanasi), bensin terbuang sia-sia. Sayang, lebih baik dibuat jalan. Lalu ada kemungkinan komponen lain seperti knalpot akan mengalami panas berlebihan. Bahkan bisa merusak cat knalpot tersebut,” jelasnya.

Andai tak dipanaskan pun, Sarwono berani menggaransi sepeda motor injeksi sudah siap diajak lari. Gejala ”brebet” ketika kurang panas, seperti yang sering dialami sepeda motor dengan karburator akan sangat jarang terjadi.

Salah satu bukti konkret, keberadaan tuas choke yang dulu dipasang untuk membantu ketika mesin sulit dihidupkan, kini sudah tak digunakan lagi. Bahkan saat ini keberadaannya sudah cukup langka untuk sepeda motor model baru. Pria ramah itu pun mengatakan bahwa sepeda motor fuel injection tidak memerlukan choke ,karena sudah mempunyai sensor yang mendeteksi suhu mesin, sehingga mudah dihidupkan.


editor : Suvy HOSIC #009
SUMBER : KOMPAS OTOMOTIF